Apa makna ulang tahun? tentu berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang memaknainya
dengan merayakan ulang tahun dengan pesta bersama teman-teman, ada juga
yang berbagi cuka cita dengan mengajak makan anak-anak yatim, ada juga yang
hanya bertafakur kepada Ilahi sambil mengingat-ingat apa saja amal
perbuatan yang telah dikerjakan sebagai hamba Allah. Setiap orang berhak
merayakan datangnya hari pergantian umur dengan caranya masing-masing.
Bagi saya,
yang dilahirkan pada hari Rabu Kliwon tanggal 27 Desember (sama persis
seperti hari ini =p ), tepatnya 18 tahun yang lalu, hari ini merupakan
pertanda bahwa tahun-tahun menjelang kembali keharibaan Ilahi menjadi
semakin dekat. Ucapan selamat dari keluarga tercinta, kakak-adik,
keponakan, teman, sahabat dan semua orang-orang terdekat, merupakan
anugerah tersendiri. Syukur alhamdulillah dan terima kasih atas doa-doa
yang diberikan, mudah-mudahan Allah Yang Maha Baik mengijabah doa-doa yang
dipanjatkan untuk saya dengan tulus.
Banyak hal
yang masih harus diperbaiki, tingkah laku dan perbuatan, terutama
ketaqwaan kepada Sang Khaliq yang telah memberikan waktu kepada saya untuk
dapat menghirup udara dengan bebas setiap waktu serta dapat menikmati
kehidupan duniawi yang telah diberikan oleh Sang Pencipta yang tiada tara
banyaknya. Fabiayyialaairobbikumatukadziban, maka nikmat Allah yang
manakah yang engkau dustakan?
Sekali lagi
terima kasih kepada semuanya, mudah-mudahan disisa umur yang masih ada,
saya masih bisa memberikan manfaat kepada orang-orang tercinta yang
berada disekeliling saya. Amien…. ya Rabbal alamin…
Nah, lalu
bagaimanakah Islam memandang perkara ulang tahun ini? Mari simak penjelasan
berikut.. yuuukk.